LOMBA MAKAN PARE SEDUNIA

9 Desember 2010

Negeri Senyuman menyelenggarakan Lomba Makan Pare Sedunia. Lomba diikuti oleh tiga peserta yaitu Negeri Senyuman sebagai tuan rumah, Negeri Awan, dan Negeri Antah Berantah.

Lomba ini tergolong sangat sulit. Bayangkan, tiap peserta harus makan satu karung pare yang terpahit. Peserta tidak boleh keluar dari gelanggang jika pare tersebut belum dihabiskan semua. Peserta yang telah menghabiskan sepuluh buah pare, mendapat satu hadiah hiburan yang bertahap makin besar nilainya, hingga hadiah utama jika ia benar-benar mampu melahap satu karung pare itu.

Perlombaan dimulai. Peserta dari Negeri Awan tampak pucat setelah mengunyah pare pertamanya. Bahkan ia hanya mampu menghabiskan sebuah pare dan menyisakan sekarung penuh pare tanpa boleh keluar dari gelanggang.

Peserta dari Negeri Antah Berantah masih lumayan. Digigitnya pare bagiannya sedikit demi sedikit, dengan ekspresi wajah yang tak keruan. Mulutnya terus menggumam penuh keluh kesah yang tak tertahankan.

Menanti Roda Berputar

Pasti kejadian seperti ini pernah kamu dengar:Ada orang jahat menyakiti orang baik, lalu orang baik tidak melawan sekalipun jadi korban.Dalam hati ia berkata"Biarkan roda berputar, suatu saat dia akan di bawah kita di atas!"

Ada orang miskin bekerja tapi tetap miskin, dan tidak kaya-kaya. Lalu ia melihat orang kaya dan bermimpi ingin kaya. Dalam hati ia berkata"Biarkan roda berputar, suatu saat kita akan di atas"

Anda percaya itu? Buat Anda yang percaya bahwa roda akan berputar saya terpaksa mengingatkan bahwa itu salah satu OMONG KOSONG yang paling berbahaya.

Faktanya: Roda TIDAK selalu berputar. Ada kalanya roda DIAM. Banyak sekali orang miskin yang mati miskin. Orang bodoh tetap bodoh sampai mati. Orang jadi korban dan jadi korban seumur hidupnya. Umat direndahkan dan tetap direndahkan. Sebaliknya ada orang yang lahir kaya dan sampai mati tetap kaya.

Mana Pertolongan Tuhan?


Hujan besar semalaman membuat sebuah desa tenggelam banjir yang sangat parah. Penduduk langsung mengungsi untuk menyelamatkan diri. Ketika banjir sudah setinggi lutut, setengah penduduk sudah mengungsi. Mereka berlarian dengan motor, mobil dan kendaraan apapun yang ada. 

Saat itu ada seorang ibadawan yang menolak untuk mengungsi karena ia yakin pertolongan Tuhan akan datang. Banjir sudah semakin tinggi, kali ini sudah setinggi kepala. Semua penduduk berusaha mengungsi dengan perahu karet yang datang menolong. Hanya sisa segelintir saja yang masih terjebak.

Ibadawan itu tetap menolak untuk mengungsi, karena ia yakin pertolongan Tuhan akan datang. Banjir tetap meninggi, kali ini sudah mulai menutupi atap. Semua penduduk tersisa mulai terangkut dengan bantuan helikopter. Tapi ibadawan itu tetap menolak naik helikopter, karena ia yakin pertolongan Tuhan akan datang.Ibadawan itu kini jadi satu-satunya yang tersisa.

SAYA BISA JADI APA?

Pertanyaan Pertama A:
Pernahkah Anda melihat seorang tukang sapu di pinggir jalan?
Apa yang Anda lihat?
Bisakah Anda melihat masa depannya?
Jika ia bertanya pada Anda apa pekerjaan yang pantas bagi dia di masa depan apa jawaban Anda?

Pertanyaan Pertama B:
Pernahkan Anda melihat tukang sampah?
Apa yang Anda lihat?
Bisakah Anda melihat masa depannya?
Jika ia bertanya pada Anda apa pekerjaan yang pantas bagi dia di masa depan apa jawaban Anda?

Pertanyaan Kedua:
Sekarang saya balik.
Pernahkan Anda melihat seorang Presiden?
Apa yang Anda lihat?
Jika ia bertanya pada Anda apa pekerjaan yang ia lakukan dahulu, apa jawabannya?

Itu Bukan Masalahku

Seekor tikus panik melihat petani menyiapkan beberapa jebakan tikus di sawah. Ia begitu ketakutan dan segera berbegas mencari bantuan. Saat bertemu ayam ia bercerita.
 "Pak Tani memasang jebakan tikus, saya harus bagaimana?" tanyanya pada Ayam.
"Wah itu bukan urusanku, mana aku tahu. Uruslah urusan masing-masing" jawab Ayam acuh.
Tikus masih ketakutan ia datang menemui kambing.
"Pak Tani memasang jebakan tikus, saya harus bagaimana?" tanyanya pada kambing.
"Bukankah benda itu dinamakan 'jebakan tikus.' Jadi apa urusannya denganku. Kalau itu jebakan kambing baru aku boleh khawatir," jawab kambing seenaknya.
Tikus tetap ketakutan, tapi masih ada harapan, ia pergi menemui sapi.
"Pak Tani memasang jebakan tikus, saya harus bagaimana?" tanyanya pada sapi.
"Hah jebakan tikus. Itu benda yang kecil sekali, Tidak ada pengaruhnya buat aku. Kenapa aku harus pikirkan." jawab Sapi sinis.

Cinta Begitu Senja in Real Live

8 Desember 2010

Jika Anda sudah membaca cerpen karya Asma Nadia berjudul "Cinta Begitu Senja" pada salah satu cerpen di buku "Emak Ingin Naik Haji" kisah di bawah ini mungkin sedikit mirip. Hanya saja kisah di bawah ini adalah kisah nyata yang kita bisa belajar darinya. Kisah ini banyak beredar di internet, sudah dicopy paste di mana-mana jadi agak sulit mengungkap narasumber aslinya. Semoga yang menulis mendapat pahala.

Silakan simak dan ambil hikmahnya:

Kisah ini terjadi di beijing Cina, seorang gadis bernama Yo Yi Mei memiliki cinta terpendam terhadap teman karibnya di masa sekolah. Namun ia tidak pernah mengungkapkannya, Ia hanya selalu menyimpan di dalam hati dan berharap temannya bisa mengetahuinya sendiri. Tapi sayang temannya tak pernah mengetahuinya, hanya menganggapnya sebagai sahabat, tak lebih.

Suatu hari Yo Yi Mei mendengar bahwa sahabatnya akan segera menikah hatinya sesak, tapi ia tersenyum “Aku harap kau bahagia“.
Sepanjang hari Yo Yi Mei bersedih, ia menjadi tidak ada semangat hidup, tapi dia selalu mendoakan kebahagiaan sahabatnya

12 Juli 1994 sahabatnya memberikan contoh undangan pernikahannyayang akan segera dicetak kepada Yi mei, ia berharap Yi Mei akan datang, sahabatnya melihat Yi Mei yang menjadi sangat kurus & tidak ceria bertanya“Apa yang terjadi dengamu , kau ada masalah?